Studi Mekanisme Resistan Obat pada Sel Tumor

·  Pengubahan Target Obat
Salah satu mekanisme utama resistansi obat pada sel tumor adalah pengubahan target molekuler yang menjadi sasaran obat. Mutasi pada target obat dapat mengurangi afinitas obat terhadap targetnya, sehingga mengurangi efektivitas terapi. Sebagai contoh, dalam kasus kanker payudara yang diobati dengan tamoxifen, mutasi pada reseptor estrogen (ER) dapat menyebabkan resistansi terhadap terapi hormon. Studi tentang mutasi target ini penting untuk mengembangkan inhibitor generasi kedua atau kombinasi terapi yang dapat mengatasi resistansi ini.

·  Overekspresi Protein Transporter
Sel tumor dapat mengembangkan resistansi obat melalui overekspresi protein transporter yang memompa obat keluar dari sel, mengurangi konsentrasi intraseluler obat dan mengurangi efektivitasnya. Protein seperti P-glycoprotein (P-gp) dan members of the ATP-binding cassette (ABC) transporter family sering ditemukan overekspresi pada sel kanker yang resistan. Studi mekanisme ini melibatkan analisis ekspresi dan fungsi transporter ini, serta pengembangan inhibitor transporter untuk meningkatkan akumulasi obat dalam sel kanker.

·  Aktivasi Jalur Survival Alternatif
Sel tumor dapat mengembangkan resistansi obat dengan mengaktifkan jalur survival alternatif yang mengkompensasi jalur yang dihambat oleh obat. Misalnya, resistansi terhadap inhibitor EGFR pada kanker paru-paru seringkali diakibatkan oleh aktivasi jalur PI3K/AKT atau jalur MET sebagai mekanisme kompensasi. Studi ini melibatkan analisis aktivitas jalur sinyal menggunakan teknik seperti Western blotting, PCR, dan analisis proteomik untuk mengidentifikasi jalur alternatif yang diaktifkan dan mengembangkan strategi kombinasi terapi untuk menghambat multiple jalur secara bersamaan.

·  Perubahan dalam Regulasi Apoptosis
Resistansi obat juga dapat terjadi melalui perubahan dalam regulasi apoptosis, di mana sel tumor mengurangi sensitivitas terhadap sinyal kematian sel yang diinduksi oleh obat. Sebagai contoh, overekspresi protein anti-apoptotik seperti Bcl-2 atau downregulasi protein pro-apoptotik seperti Bax dapat mengganggu proses apoptosis dan memungkinkan sel tumor bertahan hidup meskipun diberikan terapi obat. Studi mekanisme ini melibatkan analisis ekspresi dan fungsi protein apoptosis menggunakan teknik seperti flow cytometry, ELISA, dan analisis ekspresi gen untuk memahami bagaimana perubahan ini mempengaruhi respons sel tumor terhadap obat dan mengembangkan strategi untuk memodulasi jalur apoptosis.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.