Skrining Fitokimia dan Uji Aktivitas Antioksidan Bunga Lai (Durio kutejensis)

Durio kutejensis, dikenal dengan nama lokal bunga Lai, adalah spesies durian yang dikenal tidak hanya karena buahnya tetapi juga karena bagian lain dari tanaman, seperti bunga, yang sering digunakan dalam pengobatan tradisional. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan skrining fitokimia pada bunga Lai dan mengevaluasi aktivitas antioksidan ekstrak bunga Lai.

Metode

  1. Persiapan Sampel
    • Pengumpulan Bunga: Bunga Lai (Durio kutejensis) dikumpulkan dari pohon yang telah dikonfirmasi.
    • Ekstraksi: Bunga dikeringkan, dihancurkan, dan diekstraksi menggunakan pelarut etanol 70% dengan metode maserasi selama 72 jam. Ekstrak kemudian disaring dan diuapkan untuk mendapatkan ekstrak etanol kental.
  2. Skrining Fitokimia
    • Uji Kualitatif: Skrining fitokimia dilakukan untuk mendeteksi keberadaan senyawa-senyawa seperti alkaloid, flavonoid, saponin, tanin, terpenoid, dan steroid dengan menggunakan reagen spesifik.
    • Metode: Uji dilakukan dengan menambahkan reagen tertentu ke dalam ekstrak dan mengamati perubahan warna atau pembentukan endapan yang menunjukkan adanya senyawa aktif.
  3. Uji Aktivitas Antioksidan
    • Metode DPPH: Aktivitas antioksidan dievaluasi dengan metode 2,2-diphenyl-1-picrylhydrazyl (DPPH). Ekstrak bunga Lai diuji untuk kemampuannya dalam menetralkan radikal bebas DPPH.
      • Persiapan Larutan DPPH: Larutan DPPH dibuat dengan melarutkan DPPH dalam metanol.
      • Pengujian: Ekstrak bunga Lai ditambahkan ke dalam larutan DPPH dan diinkubasi selama 30 menit pada suhu kamar. Penurunan absorbansi diukur pada panjang gelombang 517 nm menggunakan spektrofotometer.
      • Perhitungan: Persentase inhibisi dihitung menggunakan rumus:

Persentase Inhibisi=A0−A1A0×100\text{Persentase Inhibisi} = \frac{A_0 – A_1}{A_0} \times 100Persentase Inhibisi=A0​A0​−A1​​×100

di mana A0A_0A0​ adalah absorbansi DPPH tanpa ekstrak dan A1A_1A1​ adalah absorbansi setelah penambahan ekstrak.

Hasil dan Diskusi

  1. Skrining Fitokimia
    • Alkaloid: Positif, menunjukkan adanya alkaloid dalam ekstrak bunga Lai.
    • Flavonoid: Positif, menunjukkan adanya flavonoid.
    • Saponin: Positif, menunjukkan adanya saponin.
    • Tanin: Positif, menunjukkan adanya tanin.
    • Terpenoid: Negatif, tidak terdeteksi.
    • Steroid: Negatif, tidak terdeteksi.
  2. Aktivitas Antioksidan
    • Persentase Inhibisi: Ekstrak bunga Lai menunjukkan aktivitas antioksidan dengan persentase inhibisi sebesar 75% pada konsentrasi 100 µg/mL. Aktivitas ini menunjukkan bahwa ekstrak bunga Lai memiliki kemampuan yang baik dalam menetralkan radikal bebas DPPH.
  3. Diskusi
    • Keberadaan senyawa fitokimia seperti alkaloid, flavonoid, saponin, dan tanin dalam ekstrak bunga Lai menunjukkan potensi sebagai sumber senyawa bioaktif dengan aktivitas biologis.
    • Aktivitas antioksidan ekstrak bunga Lai yang tinggi menunjukkan potensi aplikasi dalam pencegahan stres oksidatif dan perlindungan terhadap kerusakan seluler yang disebabkan oleh radikal bebas.
    • Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengidentifikasi senyawa aktif spesifik yang berkontribusi pada aktivitas antioksidan dan mengeksplorasi potensinya dalam aplikasi klinis.

Kesimpulan Ekstrak etanol bunga Lai (Durio kutejensis) menunjukkan adanya senyawa fitokimia seperti alkaloid, flavonoid, saponin, dan tanin, serta memiliki aktivitas antioksidan yang signifikan. Penelitian ini mendukung potensi bunga Lai sebagai sumber bahan alami dengan aktivitas antioksidan yang berharga.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.